ALKOHOL
Alkohol merupakan senyawa turunan alkana yang
mengandung gugus fungsi – OH. Contoh rumus struktur salah satu jenis alkohol,
yaitu metanol seperti tampak pada gambar 4.1. Senyawa alkohol sudah banyak
dikenal dan dimanfaatkan oleh manusia, baik dalam bentuk minuman, makanan,
maupun untuk kepentingan medis. Beberapa jenis makanan dan minuman beralkohol
yang banyak dikonsumsi orang dihasilkan dari hasil fermentasi karbohidrat,
misalnya tape singkong, minuman anggur, dan lain-lain.
Berdasarkan jumlah gugus hidroksinya,
alkohol dibagi menjadi polialkohol dan mono alkohol.
A.Monoalkohol
Monoalkohol adalah alkohol yang
memiliki satu gugus -OH. Rumus umum monoalkohol sama dengan rumus alkana,
tetapi satu atom H diganti oleh gugus hidroksi (-OH). Alkohol memiliki gugus
-OH, rumus struktur dapat juga ditulis R-OH (R menyatakan gugus alkil).
Alkohol merupakan turunanalkana sehingga disebut juga alkanol. Oleh karena, itu
penamaannya disesuaikan dengan
alkananya, tetapi huruf akhir a pada alkana diganti dengan ol.
B.
Polialkohol
Polialkohol
adalah alkohol yang memiliki gugus –OH lebih dari satu. Tata nama polialkohol
sama dengan tata nama monoalkohol,tetapi ditambah awalan untuk menyatakan untuk
menyatakan jumlah gugus –OH. Beberapa contoh polialkohol sebagai berikut.
Ex: HO-CH2-CH-CH2-OH
OH
1,2,3-propanatriol
senyawa
polialkohol yang banyak di gunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah gliserol
dan etilen glikol.
Jenis-jenis alkohol
berdasarkan jenis atom C yang mengikat gugus -OH, alkohol dibedakan
atas alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersiaer.
a.
Alkohol primer
yaitu jika gugus -OH terikat pada atom C primer ( atom C yang
mengikat atom C lainnya)
ex; CH3-CH2-CH2-OH
1-Propanol
ciri khas alkohol primer, yaitu atom C yang mengikat gugus -OH
berikatan dengan dua atom H.
b.
Alkohol Sekunder
jika gugus -OH terikat
pada atom C sekunder (atom C yang mengikat dua atom C lainnya).
Ex; CH3-CH-CH2-CH2-CH3
OH
2-pentanol
Ciri khas
alkohol sekunder ialah atom C yang mengikat gugus -OH berikatan dengan satu
atom H.
c.
Alkohol tersier
jika gugus -OH terikat pada atom C tersier (atom C yang mengikat
tiga atom C lainnya).
Ex: CH3
CH3-C-CH2-CH2-CH3
OH
2 metil-2pentanol
Ciri khas alkohol tersier ialah atom C yang berikatan dengan
gugus -OH tidak mengikat
atom H.
Tata Nama
Alkohol
Ada dua cara pemberian nama pada alkohol, yaitu:
a. Penamaan
secara trivial, yaitu
dimulai dengan menyebut nama gugus alkil yang terikat pada gugus –OH kemudian
diikuti kata alkohol.
b. Penamaan secara sistem IUPAC, yaitu dengan mengganti akhiran a pada
alkana dengan akhiran ol (alkanamenjadi alkanol)
c. Urutan
Penamaan Senyawa Alkohol menurut IUPAC
1) Menentukan
rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus – OH, selain
itu atom karbon lain sebagai cabang.
2) Memberi
nomor pada rantai induk yang dimulai dari salah satu ujung rantai, sehingga
posisi gugus – OH mendapat nomor terkecil. (Perhatikan tidak harus nomor
satu!!!)
3) Urutan
penamaan
·
nomor atom C yang mengikat
cabang
·
nama cabang: CH3 (metal), C2H5
(etil)
·
nama rantai induk (alkanol)
Sifat Alkohol
sifat alkohol di kelompokkan menjadi
2, yaitu; sifat fisikanya dan sifat kimianya
a) Sifat fisik
alkohol rantai pendek bersifat polar sehingga dengan baik
larut dalam air serta memiliki
titik didih lebih tinggi dibandingkan dengan alkena. Dalam hal kepolaran dan
titik didih, alkohol rantai pendek memilki kemiripan sifat dengan air. Hal
tersebut disebabkan karena air dan alkohol keduanya memilki gugus -OH. Gugus
-OH ini bersifat polar sehingga menyebabkan air dan alkohol bersifat polar
pula. Adapun titik didih yang tinggi disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen
antara molekul air, antar molekul alkohol atau antar molekul air dan alkohol.
Ikatan hidrogen ini juga menyebabkan alkohol larut dalam air.
b)Sifat kimia
Alkohol bersifat mudah terbakar selain
itu gugus OH merupakan gugus yang cukup reaktif sehingga alkohol mudah terlibat
dalam berbagai jenis reaksi. Adapun reaksi-reaksi yang umum terjadi pada
alkohol adalah sebagai berikut :
*reaksi oksidasi
reaksi oksidasi pada alkohol juga dapat berlangsung melalui reaksi
antara alkohol dan oksigen. Misalnya reaksi pembakaran pada spirtus.
*reaksi dengan asam karboksilat
Ester dibuat melalui reaksi antara alkohol dan asam karboksilat yang
disebut reaksi esterfikasi.
Keisomeran Pada Alkohol
·Keisomeran Struktur
senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul dan gugus fungsi yang
sama, tetapi posisi gugus fungsinya berbeda. Ex i-propanol berisomer struktur
dengan senyawa 2-propanol. Cara menentukan jumlah isomer pada suatu senyawa
alkohol pertama-tama tentukan rangka atom karbonnya, kemudian aturlah posisi
gugus fungsi -OH.
·Keisomeran Optik
Yaitu tipe isomer suatu senyawa yang memiliki rumus molekul, gugus
fungsi, dan posisi gugus fungsi sama, tetapi letak atom atom atau gugus
fungsinya berbeda. Jika atom C yang berikatan dengan gugus -OH pada senyawa
alkohol mengikat tiga atom atau tiga gugus atom yang berbeda,senyawa
tersebut memiliki
keisomeran optik. Atom C yang mengikat empat atom atau gugus atom yang berbeda
disebut C Asimetris (C kiral).
Terdapat 2 jenis alkohol yang memiliki isomer optik, yaitu;
a) alkohol sekunder yang memilki 2 alkil yang berbeda yang terikat
pada C – OH;
b) alkohol tersier
yang memiliki 3 alkil berbeda yang terikat pada C – OH,
Kegunaan Dan Dampak Penggunaan Alkohol
A. Monoalkohol
metanol
*sebagai pengawet mayat atau spesimen biologi.
*bahan baku untuk mensintesis senyawa lain seperti metil butirat,
*dapat menghasilkan bahan bakar yang memiliki nilai oktan yang
tinggi,
*bersifat toksik (beracun)dalam jumlah sidikit (15ml) dapat menyebabkan
kebutaan dan dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kematian
etanol
*digunakan sebagai zat anti septik,pembersih luka, serta pensteril
alat-alat kedokteran dan industri.
*digunakan untuk pelarut dalam industri parfurm,obat obatan, zat
warna, dan kosmetik.
*dapat menghasilkan bahan bakar yang disebut gosohol, digunakan
sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
Spirtus
*digunakan sebagai bahan bakar lampu petromak dan bunsen. Dan lampu
spirtus ini biasanya digunakan untuk proses sterilisasi di labolatorium
mikrobiologi.
B.Polialkohol
Gliserol
*sebagai bahan cairan pembersih telinga dan pelarut obat obatan, ex
sirup obat batuk.
*sebagai bahan kosmetik (pelembab kulit)
*sebagai bahan baku serat plastik
*sebagai bahan untuk membuat peledak,yaitu nitrogliserin
Glikol
*digunakan sebagai pelarut dan bahan baku untuk membuat serat
sintesis seperti dacron.
Reaksi Alkohol
Reaksi-reaksi pada alkohol dapat digunakan sebagai pengenal alkohol.
a.
Reaksi Identifikasi
Alkohol Menggunakan Logam Natrium
Reaksi ini digunakan untuk membedakan alkohol dengan eter karena
eter tidak dapat bereaksi denganlogam natrium.alkohol bereaksi dengan logam
natrium menghasilkan gas hidrogen sesuai dengan persamaan reaksi berikut;
2R- OH +2Na => 2R – Ona + H2 (g)
2CH3- CH2-OH+2Na => 2CH3 – CH2 – Ona + H2 (g)
Etanol Natrium Etoksida
Reaksi ini merupakan reaksi yang digunakan untuk membedakan alkohol
dengan eter karena eter tidak dapat bereaksi dengan logam natrium.
b.
Reaksi Identifikasi
Alkohol Menggunakan Fosfor Trihalida
jika alkohol direaksikan
dengan fosfor trihalida akanmenghasilkan alkil halida.
3R -OH + PX3 =>
3R – X + H3PO3
c.
Reaksi Oksidasi (untuk
membedakan Jenis Alkohol)
oksidasi alkohol Primer
menghasilkan senyawa aldehid. Jika aldehid dioksidasi lebih lanjut akan
menghasilkan asam karboksilat.
sedangkan oksidasi alkohol sekunder menghasilkan keton, melalui
mekanisme reaksi berikut.
uji lucas
pereaksi lucas terdiri atas ZnCl2 dalam Hcl pekat.uji lucas ini berdasarkan reaksi antara alkohol
dan Hcl dengan katalis ZnCl2. Alkohol tersier bereaksi cepat dengan gejala
reaksi berupa terbentuknya kabut di permukaan larutan. Alkohol sekunder
bereaksi dalam waktu ssekitar 5 menit, sedangkan alkohol primer tidak
menunjukkan terjadinya suatu reaksi.
0 komentar:
Posting Komentar